SOLOK - Kick Off atau permulaan kegiatan Sidak atau Sidik Aktivitas Produksi yang beberapa waktu lalu dicanangkan akhirnya terwujud. Ketua Dekranasda Kabupaten Solok, Hj. Emiko Epyardi disuguhi makanan tradisional dan objek wisata Geopark Pincuran Puti saat melakukan kunjungan ke Nagari Talang Babungo, Kecamatan Hiliran Gumanti, Jumat (15/07/2022).
Bagaimana kesan Bundo UMKM dan IKM Kabupaten Solok pada Kick Off Sidak kali ini?. "Luar biasa," katanya singkat sesaat akan meninggalkan lokasi usai penutupan acara.Kegiatan pertama rombongan ini adalah mengunjungi Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) Talang Sarumpun dan disambut Wali Nagari Talang Babungo, Hafizur Rahman. Lokasi ini merupakan workshop pembuatan Eco Print yang merupakan produk yang dihasilkan dari pemindahan warna dan motif daun atau tumbuhan pada selembar kain.
Mirip dengan batik, namun Eco Print lebih kepada penjiplakan tekstur daun, bunga atau tumbuhan pada kain melalui proses kimiawi. Meski tak berpola seperti pada batik, namun abstraksi simbol-simbol tumbuhan tersebut memberikan nilai seni yang tinggi serta diminati berbagai kalangan.
"Permintaan pasar terhadap produk ini sangat tinggi sehingga kami harus bekerja ekstra keras untuk memenuhinya," kata Hafizur Rahman. Emiko berkesempatan menaburkan lembaran daun dan bunga bersama Kepala Dinas KUKMPP dan pengurus Forum UMKM dan IKM Kabupaten Solok setelah menandatangani pigura Eco Print.
Setelah itu rombongan bergerak ke sentra produksi gula semut di Jorong Tabek yang merupakan desa wisata Astra. Setelah melihat proses produksi gula semut, rombongan melanjutkan perjalanan menuju dataran tinggi Geopark Pincuran Puti.
Akses menuju lokasi cukup ekstrim. Jalan tanah yang baru dilebarkan beberapa hari jelang kunjungan ini diguyur hujan sepanjang malam. Akibatnya, jalan menjadi licin dan tidak rata. Beberapa anggota rombongan terpaksa berjalan kaki menanjak karena ban mobil yang ditumpangi lebih sering slip. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, rombongan harus berjalan kaki.
Namun lelah perjalanan ratusan meter menuju puncak Geopark Pincuran Puti terbayarkan dengan sajian bentangan alam yang permai dan udara yang sejuk. Sebuah lokasi wisata yang indah dan asri dengan air pegunungan yang jatuh di antara bebatuan karang. Lelah terbayarkan dengan suguhan makanan tradisional khas Talang Babungo yang terbuat dari beras padi muda dicampur gula aren dan kelapa serta minuman air nira hangat yang memang pas untuk melepas dahaga sambil bercengkrama menikmati suara percikan air perbukitan yang menghempas bebatuan karang.
Hafizur bercerita tentang salah satu keunikan lokasi ini. Menurutnya, dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh sejumlah akademisi berbagai kampus, ternyata ada yang unik dari bebatuan Pincuran Puti.
"Awalnya memang kita membuat konsep wisata ini Eco Park karena bentangan alamnya. Namun setelah dikaji lebih lanjut secara akademis, ternyata bebatuan yang ada di lokasi Pincuran Puti ini seperti bebatuan karang di tepian laut. Kalau mereka bilang ini bebatuan laut yang naik ke bukit. Sehingga lokasi ini lebih tepatnya geopark, bukan lagi sekedar ecopark," ujar Hafizur Rahman.
Dalam pengamatan apacerita.id, lokasi wisata ini berada di lereng perbukitan dengan pemandangan Nagari Talang Babungo di bawahnya. Ada jalur tracking dari papan-papan yang didekorasi sedemikian rupa di sekitar spot utama sehingga nyaman dilalui.
Selain itu tempat ini cukup 'Instagramable' karena terdapat beberapa spot foto. Bahkan ada beberapa anjungan unik dengan latarbelakang pemandangan alam yang indah. Pada bagian puncaknya terdapat spot yang menjadi lokasi glumping dan camping. Sementara bagian teruniknya adalah dari segi bebatuannya yang memang mirip dengan bebatuan karang di tepi pantai. Air Pincuran Puti yang menjadi main spot mengalir air arus besar di atas batu karang. Jika bebatuan di pantai terdapat tempelan-tempelan lumut dan karang pada satu batu, di Pincuran Puti juga demikian. Ada ribuan batu kecil yang menempel pada bebatuan besar dan bahkan tempelan tersebut ada yang membentuk bebatuan besar.
Pada kesempatan itu, Hafizur mengatakan Pemerintahan Nagari Talang Babungo terdiri dari 10 jorong (pemerintahan tingkat dusun/RW) dan memiliki beberapa program unggulan. Beberapa di antaranya yakni 'One Jorong, One Eco Print', 'One Jorong, One Ekraf' dan 'One Jorong, One Rumah Tahfiz'.
"Kami ingin nagari ini menjadi nagari pariwisata dan ekonomi kreatif, makanya kami anggarkan 516 juta untuk BUMNag. Kami percaya dengan dukungan yang besar dari Bapak Bupati dan Ketua Dekranasda maka di tahun 2024 nanti kami targetkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) 1 milyar per tahun," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Emiko sangat mengapresiasi semangat masyarakat yang dan Wali Nagari Talang Babungo. Ketua TP PKK Kabupaten Solok ini juga mengatakan bahwa semangat dan kekompakan yang ditunjukkan masyarakat dalam bergotong royong, bahu membahu untuk pembangunan perlu dilestarikan.
"Kebersamaan masyarakat seperti ini adalah hal yang jarang ditwmui. Ini harus dilestarikan agar dapat diwariskan kepada generasi berikutnya. Dan terlebih dari itu, mudah-mudahan ini juga menular ke seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Solok," ujarnya.
Ibu dari politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga anggota DPR RI, Athari Gauthi Ardi ini juga mengatakan Nagari Talang Babungo dianugerahi bentangan alam yang indah dan berlimpah potensinya. Harus dikembangkan dan dikelola dengan baik untuk kemaslahatan bersama.
"Pengembangan sentra-sentra produksi dan ekonomi kreatif yang didukung pula oleh tempat pariwisata yang indah seperti ini tentu akan memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat," ujarnya.
Dekranasda dan Pemkab Solok telah bekerjasama dengan Smesco Indonesia dalam hal pengembangan kapasitas, kapabilitas dan kreatifitas masyarakat di daerah ini. Selain itu, kegiatan reguler Dekranasda juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pengembangan kemampuan masyarakat.
"Dengan pertumbuhan ekonomi nagari ini, kita harapkan akan diiringi dengan pertumbuhan sentra ekraf. Jika masih ada kendala, kami akan fasilitasi. Di sini juga ada Dinas KUKMPP yang juga dapat membantu bapak dan ibu dalam pembinaan," kata Emiko.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas KUKMPP Kabupaten Solok, Ahpi Gusta Tusri, S.STP, M.Si. yang juga mengapresiasi masyarakat Talang Babungo terkait produk lokal yang dihasilkan. Menurutnya produk UMKM dari Nagari Talang Babungo cukup menonjol di Kabupaten Solok sehingga mudah dikenal di tingkat provinsi.
"Produk olahan gula dan produk turunannya yang dihasilkan seperti gula semut cukup menonjol, selain aneka kue dan keripik talas. Begitu juga dengan Eco Print yang juga sedang booming. Ini tentu sesuatu yang sangat menggembirakan," ujarnya.
Alumni STPDN yang pernah menjadi Camat Kubung ini juga mendorong agar usaha-usaha UMKM ini dilengkapi legalitas usahanya agar mudah berkembang ke taraf yang lebih baik lagi. Mantan Kabag Kesra ini juga mengatakan bahwa Dinas KUKMPP Kabupaten Solok akan terus melakukan penjangkauan dan pembinaan terhadap pelaku UMKM.
"Bahkan kita punya Forum UMKM dan IKM yang ada di kecamatan dan nagari. Secara swadaya mereka berkomunal, bersilaturahmi, berkoordinasi dan bahkan berkolaborasi dalam berproduksi. Ini tentu kita apresiasi dan diharapkan dapat berjalan efektif," ujarnya.
Selain itu, sambungnya, untuk tahun ini saja Pemkab Solok yang bekerjasama dengan Smesco Indonesia sedang melatih 200 orang pelaku UMKM terpilih dengan serangkaian program up skilling. Ini tentu diharapkan akan memberikan dampak positif bagi perkembangan usaha dan kemampuan untuk mengembangkan usaha ke depannya.
"Namun demikian, kami akan selalu terbuka membantu fasilitasi pelaku usaha," pungkasnya.
sumber : https://www.apacerita.id/2022/07/disuguhi-makanan-tradisional-dan-objek.html