Ecoprint merupakan proses menciptakan sebuah kain bermotif tumbuhan, dimana motif tersebut berasal dari tanaman asli. Ecoprint mempertahankan warna dan bentuk dari tumbuhan yang menjadi motifnya.
Nah, berbicara Ecoprint, mungkin sebagian dari kita pasti jarang mendengarnya, mungkin hanya bagi para pekerja industri tekstil atau pembatik jelas suatu hal yang tak asing oleh mereka.
Namun, di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, sendiri Ecoprint telah ada yang mengelutinya, tepatnya di Jorong Tampak Kudo, Nagari Rangkiang Luluih Kecamatan Tigo Lurah.
UMKM yang digeluti sejak 18 Juli 2022, ditukuni oleh anak muda Dori Hendrianto. Ecoprint ia beri nama Hanum Produk Ecoprint.
Dikatakan Dori, Ecoprint merupakan produk yang ramah lingkungan, sebab bermotif yang dipakainya dari dedaunan yang segar dari berbagai ragam.
“Untuk pewarnanya kita memakai bahan dari kulit kayu, dan daun-daun,” katanya kepada arosukapost.com, Rabu (28/9/22).
Keunikan Hanum ecoprint ini, sebut Dori hanya memakai Zat Warna Alam (ZWA) dari kekayaan alam yang ada di Bumi Tigo Lurah.
“Disini kita cari warna yang terbaik dari alam, dengan experimen yang berulangkali sehingga menumkan warna dan hasilnya terbaik,”jelasnya.
Kemudian berbicara tentang manfaat ecoprint. Bagi mereka yang ingin melihat langsung, bisa kita coba lihat kembali definisinya. Sebab Teknik ini adalah pewarnaan yang menggunakan bahan alam sebagai bahan bakunya.
“Oleh karena itu ecoprint menghasilkan produk yang ramah lingkungan. Tidak membuat lingkungan tercemar sehingga lingkungan tetap bersih dan lestari, begitupun tidak berdampak kepada pengrajin dan konsumen dari gangguan kesehatan dan tidak meninggalkan residu terhadap alam,” terangnya lagi.
Disinggung soal dukungan Pemerintah Kabupaten Solok, dalam hal ini Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag), Dori menyatakan, Hanum ecoprint dapat dukungan yang sangat baik sekali dan mendapatkan tempat dalam mengembangkan UMKM/IKM di Kabupaten Solok.
“Dari Dinas Koperindag Kabupaten Solok, Hanum ecoprint sangat dapat tempat dan mereka dukung sekali, dengan tujuan untuk memajukan UMKM di Kabupaten Solok,” katanya.
Bahkan lanjut Dori, Dinas Koperindag Kabupaten Solok, di Bidang Industri yang di kepalai oleh Yanti Nova, hasil dari Hanum ecoprint dijadikan mereka jadikan pakaian seragan.
“Untuk hasilnya, instansi yang pertama memakai seragam dari produk hanum ecoprint dari Dinas Koperindag Kabupaten Solok sendiri. Alhamdulillah hasil saya mereka hargai dengan baik. Bagi kami sangat besyukur produk kami dapat di terima dan mendapatkan tempat,” ujar Dori dengan wajah senang.
Dori adalah salah satu pelaku usaha di Kabupaten Solok yang terus berusaha dan berjuang untuk mengembangkan usaha. Seperti apa yang terus disampaikan oleh Bupati Solok, Capt.H. Epyardi Asda, untuk mengajak pelaku usaha Kabupaten Solok agar terus berinovasi dan menyesuikan dengan situasi saat ini dan tetap terbuka menerima masukan dan pembinaan untuk penguatan dalam membangkitkan IKM yang terdampak pandemi Covid-19.
Pemerintah Kabupaten Solok terus mendorong pemberdayaan UMKM dan ekonomi kreatif, serta berbagai pembangunan difokuskan untuk mendukung perekonomian daerah tumbuh dan berkembang dengan semangat kebersamaan.
“Meskipun lokasi dapur produksi jauh dari ibu kota dan dengan kondisi dapur produksi yang sederhana tapi kami akan berikan produk yang terbaik untuk UMKM Kabupaten Solok,” tutup Dori.
sumber : https://www.arosukapost.com/mengenal-hanum-produk-ecoprint-pembatik-kabupaten-solok-asal-tigo-lurah/