SOLOK - Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Solok sangat antusias mengikuti pelatihan bersama Chef Erick Fernandajaya, Kamis (14/7/2023) di Islamic Center Koto Baru Solok. Dalam kegiatan yang bertajuk peningkatan kapasitas UMKM yang merupakan hasil kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Solok dengan Smesco Indonesia ini menekankan inovasi sebagai modal agar usaha tetap maju.
"Inovasi merupakan kunci utama dalam dunia usaha. Sekecil apapun sentuhan inovasi akan memberikan dampak yang besar pada produk atau usaha," kata Chef Erick.
Pria yang memang expert di bidang kuliner dan pelayanan serta jasa sejak belasan tahun ini diminta Smesco Indonesia untuk memberikan pelatihan kepada para pelaku UMKM di Kabupaten Solok. Langkah itu diambil dalam upaya pemerintahan setempat untuk meningkatkan perekonomian di bidang UMKM, khususnya pada sektor mikro dengan peningkatan kapasitas pelaku usaha dan kualitas produk.
Chef Erick yang merupakan alumnus BPLP Bandung yang kini berubah menjadi STP NHI Bandung ini melihat sumber daya alam di Kabupaten Solok sangat mumpuni untuk diolah menjadi produk yang unggul dan berdaya saing tinggi. Hanya saja belum tereksplorasi dengan baik sehingga potensi yang besar itu masih dianggap sesuatu yang biasa-biasa saja.
"Nah, di sini kan banyak singkong, talas dan sebagainya. Tentu dengan kemauan dan inovasi singkong yang biasanya memang dianggap biasa-biasa saja bisa jadi luar biasa dan dapat bernilai tinggi," ujar pria yang menjadi konsultan pelayanan kuliner untuk berbagai event bertaraf internasional semacam Asean Games dan Asean Paragames 2018 ini.
Pada kesempatan itu, Chef Erick mempraktekkan bagaimana mengolah singkong atau ubi kayu menjadi Lontong Singkong Bakar. Tak hanya itu, dengan tambahan sentuhan inovasi, Lontong Singkong Bakar dapat dijadikan berbagai macam varian rasa asin dan pedas. Varian lainnya bisa menjadi Lontong Singkong Bakar isi daging ayam atau sapi atau bahkan isi ikan.
"Nah, setiap inovasi tersebut dapat menjadikan satu produk menjadi banyak varian dan memiliki keunikan dan keunggulan tersendiri. Kita jadi mudah mengklasifikasikan segmentasi pasar," kata pria kelahiran Jakarta tahun 1976 ini.
Erick yang sempat mendapat perhargaan dari Pemerintah Arab Saudi lantaran merevolusi cara memasak dan penyajian untuk catering jamaah haji ini juga mengatakan pelaku usaha harus mau berinovasi, baik dalam bentuk kemasan, pelayanan, kombinasi rasa dan lain sebagainya. Ia kemudian mencontohkan perusahaan-perusahaan besar yang produknya laris manis di pasaran namun tetap memberikan sentuhan inovasi pada produk terbaru mereka.
Namun pria yang selain berprofesi sebagai konsultan dan dosen di sejumlah lembaga atau institusi ini mengingatkan tentang konsistensi rasa yang tetap nikmat meski telah melalui berbagai macam varian atau inovasi tersebut.
"Jangan sampai setelah diberikan sentuhan inovasi, rasanya kok jadi tidak karuan. Akhirnya kita gagal memberikan value pada sebuah produk. Konsisten dengan kelezatan rasa itu juga jangan diabaikan," ujarnya.
Lontong Singkong Bakar isi yang dimasak Chef Erick sangat disukai oleh para peserta. Bahkan beberapa di antaranya ingin membuka usaha baru dan menjadikan Lontong Singkong Bakar salah satu menu utama.
Hal itu disambut baik oleh Kepala Dinas KUKMPP Kabupaten Solok, Ahpi Gusta Tusri, S.STP, M.Si. Menurutnya keinginan peserta untuk membuka usaha baru dan akan menjadikan masakan yang baru didemokan Chef Erick ini menjadi menu utama merupakan langkah yang sangat patut diapresiasi.
"Kita sangat bangga dengan keinginan bapak dan ibu. Ternyata pelatihan yang diadakan ini sangat berguna dan bermanfaat. Paling tidak kita sudah melihat ada perubahan paradigma bagi pelaku UMKM. Saya mewakili pemerintah akan membantu memfasilitasi usaha bapak dan ibuk," ujar wanita alumnus IPDN ini.
Ibu dua anak yang pernah menjadi Camat Kubung ini mengakui bahwa antusiasme pelaku UMKM ini memang di luar ekspektasi jangka pendek. Lantaran, katanya, pelatihan dengan Smesco Indonesia masih akan berlangsung hingga akhir tahun ini dengan serangkaian program. Namun bak gayung bersambut, Ahpi sangat menyukai hal ini.
"Terus terang ini akan kita support dan kita harapkan hal-hal serupa juga terjadi dengan pelaku UMKM yang lain, sehingga apa yang kita harapkan jangka panjang dapat terwujud, yakni terbangkitnya ekonomi masyarakat terutama di sektor usaha mikro," ujarnya.
Peserta pelatihan bersama Smesco Indonesia ini diikuti oleh hampir dua ratus pelaku UMKM minuman dan kuliner yang berlangsung di tiga lokasi berdekatan. Pada kesempatan itu, Ketua Umum Forum UMKM dan IKM Kabupaten Solok, Basr, S.Sos mengaku sangat berterimakasih atas kerjasama Pemkab Solok dan Smesco Indonesia. Menurutnya pelatihan dengan konsep langsung praktek ini sangat bisa menarik antusiasme pelaku usaha.
"Saya lihat tadi ada tiga lokasi pelatihan yang semuanya langsung demo memasak. Tentu tutorial langsung ini menambah wawasan dan pengetahuan kawan-kawan dalam mengaplikasikan inovasi yang diberikan," ujarnya.
Kegiatan ini juga dihadiri Ketua Dekranasda Kabupaten Solok sekaligus Ketua PKK Kabupaten Solok, Hj. Emiko Epyardi juga turut hadir meninjau pelaksanaan kegiatan ini. Emiko berharap peserta pelatihan menyerap ilmu dan informasi sebanyak-banyaknya agar nanti dapat diaplikasikan di dunia usaha.
"Bapak dan ibu timba ilmu yang banyak agar nanti kita bisa bangkit bersama membangkitkan kembali perekonomian Kabupaten Solok. Dimana ada kendala, sampaikan ke dinas terkait, kami dan Bapak Bupati akan mencarikan solusinya," ujar wanita yang sejak tahun 2020 lalu didapuk menjadi Bundo Forum UMKM dan IKM Kabupaten Solok ini.
sumber : https://www.apacerita.id/2022/07/antusiasme-pelaku-umkm-solok-saat.html