adminriko 20-May-2022

Pelaku UMKM Solok Bangkit Dapat Dorongan Dari Smesco Indonesia "Kata Wientor Rah Mada"

DKUKMPP (Arosuka) – Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kabupaten Solok akan didorong oleh Smesco Indonesia untuk naik peringkat atau kelas melalui program – program UMKM Kabupaten Solok Bangkit.

Pendorongan tersebut dilaksankan lewat pendamping pengurusan legalitas, peningkatan kualitas produk dll serta tidak lupa manajemen keuangannya tahun 2022

Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia, Wientor Rah Mada mengatakan, Smesco serta Kabupaten Solok sudah berjodoh.”Smesco Indonesia pertama kali melaksanakan program UMKM Solok Bangkit dijalankan bersama Kabupaten Solok.” dalam pembukaan Program UMKM Solok Bangkit di Arosuka, Sumatera Barat pada Rabu (18/5/2022).

Lebih lanjut dia menyampaikan, pelaku UMKM saat ini wajib untuk berpindah dari sektor informal ke sektor informal lewat pengurusan izin dan legalitas lain. Selain itu, pelaku UMKM juga perlu pindah dengan metode digital.

“Kami harapkan ingin dapat gambaran jelas di akhir tahun berapa yang mentas dan jelas, berhasil naik kelas. Kami nanti ingin mendorong produk Solok ke tingkat nasional,” ujar Wientor.

Adapun 200 pelaku UMKM terdiri atas 140 UMKM di bidang Food & Beverage, 41 UMKM di bidang fashion dan 19 UMKM di bidang kerajinan yang ikut Program UMKM Solok Bangkit.

Dengan adanya UMKM diberbagai sektor khususnya kita kenal sebagai produk kearifan lokal dan produk kuliner khas lokal atau agrobased dan herbal spa, Smesco akan mendorong serta memfasilitasi pelatiahn kepada pelaku Usaha UMKM.

Dalam waktu yang bersamaan Bupati Solok, H. Epyardi Asda. M.Mar menambahkan, Ia menyadari ada banyak UMKM di Kabupaten Solok yang berpotensi untuk dikembangkan.

“seaindanya nanti jika Solok jadi percontohan program (Smesco), kita tunjukkan kalau Solok tidak main-main,” kata Epyardi Asda dengan tegas.

Lebih lanjut, beliau menambahkan, pokok yang menjadi ruang lingkup dari nota kesepahaman ini di antaranya ialah pengembangan, peningkatakan promosi dan pemberdayaan serta sosialisasi kepada pelaku UMKM, termasuk pertukaran data dan informasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di digital untuk mempersiapkan program UMKM Kabupaten Solok bangkit. 

Selain itu, nota kesepahaman ini juga ingin menghadirkan sinergi dalam pemasaran online dan offline serta pendampingan dan inkubasi untuk pengembangan dan peningkatan kapabilitas bagi pelaku UMKM di Kabupaten Solok.

Selanjutnya ialah pemberian layanan informasi pasar, sarana pemasaran promosi produk, serta distribusi produk UMKM dan teknik pemasaran serta inkubasi pemasaran yang tepat sasaran. Tutupnya. (Admin)